Kebiasaan
mengunyah es (pagophagia)
ternyata memiliki hubungan yang dekat dengan anemia. Adapun hubungan
dekat yang dimaksud disini adalah es menjadi tanda fisik dalam
mengetahui apakah seseorang menderita kekurangan sel darah merah atau tidak.
Sebuah
hasil penelitian terbaru memperlihatkan seorang penderita anemia yang sering
mengunyah es batu, tingkat zat
besi di dalam darahnya dapat mencapai
batas normal. Namun, hal ini ternyata memiliki efek negatif yaitu dapat membuat
gigi cedera. Selain itu, mengunyah es batu dapat memicu
abses dan melemahkan
struktur gigi yang bisa
menyebabkan gigi patah dan retak.
Mayo
Clinic berani bahkan secara tegas menyatakan dalam situsnya meskipun latar
belakang orang mengunyah es belum diketahui, tetapi dengan ia
mengonsumsi es dalam frekuensi
yang cukup sering sudah dapat dipastikan ia mengalami gejala anemia.
Sebagai
informasi tambahan, dalam dunia kedokteran, kebiasaan mengunyah es batu termasuk ke
kategori Pica, yaitu masalah medis yang mencerminkan keinginan untuk makan sesuatu yang tidak
memiliki nilai gizi.
Sampai
hingga saat ini, hasil penelitian diatas belum dibantah baik oleh para ilmuwan
lain maupun masyarakat sekitar.
0 komentar:
Posting Komentar